
Hampir tiap acara musik mereka hadiri, hingga akhirnya pada suatu malam di tahun 2004, Tria, Qibil dan Dipa memiliki sebuah gagasan untuk membentuk Band, namun bukan sembarang Band, mereka ingin sesuatu yang baru dan menyegarkan, sesuatu yang tidak biasa, bahkan luar biasa, seperti halnya pemilihan nama bandnya yaitu THE CHANGCUTERS.
Sejarah Nama Band The Changcuters
Nama The Changcuters ini dipilih secara spontan, diambil dari nama seorang teman, tepatnya teman SMP Qibil yaitu Cahya yang nama panggilannya adalah “Cangcut” Begini ceritanya: Sebenarnya nama Changcuters sudah ada jauh sebelum mereka bertiga membentuk band. Pada awalnya Tria, Qibil dan Dipa serta beberapa teman kuliah mereka sering sekali berfoto ala anak Band, dan pada masa-masa mereka hobi berfoto ria, bertemulah mereka dengan Cahya yang nama panggilannya adalah “Cangcut”, Tria, Dipa dan teman2 lainnya merasa heran dengan nama panggilan itu..mereka merasa nama Cangcut tersebut adalah nama yang lucu..akhirnya setelah bertemu si “Cangcut”, kata2 cangcut menjadi panggilan akrab mereka seperti “Apa kabar Cut?”, “Kemana aja Cut?” dan lain-lain. Karena kejadian-kejadian itulah, akhirnya folder foto mereka yang bergaya anak band tersebut, dinamai dengan Changcuters dan akhirnya ketika Tria, Dipa dan Qibil memutuskan untuk membentuk Sebuah Rock N Roll Band mereka langsung sepakat kalo nama bandnya adalah THE CHANGCUTERS
Formasi The Changcuters
Pada tanggal 19 September 2004 The Changcuters terbentuk, Pada awalnya The Changcuters beranggotakan 3 Orang saja yaitu Tria (Vokal), Qibil (Gitar) dan Dipa (Bass) lalu untuk pengisi instrument lainnya mereka mengajak Alda (Gitar) dan Erick (Drum) sebagai additional Player. Alda adalah teman SMA Qibil dan pernah juga satu Band bersama Qibil semasa SMA, sedangkan Erick juga teman seband Qibil semasa SMP dan SMA awal. Formasi ini ternyata tidak berlangsung lama, Erick hanya dapat membantu sampai pada saat pembuatan demo awal The Changcuters yang berisi 4 lagu. Erick tidak dapat membantu kita karena pada saat itu Erick masi tergabung dalam Band lain.
Setelah berlatih dengan materi-materi lagu mereka sendiri akhirnya mereka merasa siap untuk segera tampil. Karena keterbatasan relasi, akhirnya mereka mencoba mengikuti audisi band agar bisa tampil di acara tersebut. Karena Erick tidak bisa membantu pada saat itu akhirnya posisi additional drummer diambil oleh Irwan yang merupakan teman dari teman mereka. Alhamdulillah, walaupun Irwan baru sekali latihan, The Changcuters berhasil lolos audisi dan manggung untuk pertama kalinya..Audisi demi audisi telah mereka lewati dan dari semua audisi, mereka selalu lolos dan berhasil manggung.
Ternyata posisi Irwan pada drum tidak berlangsung lama, Irwan mengundurkan diri dari posisi additional drummer di tahun 2005 Akhir, setelah sebelumnya sempat membantu kita membuat demo kedua kita yang berisi 12 lagu
The Changcuters
From Wikipedia, the free encyclopedia
|
The Changcuters | |
Origin | |
Years active | 2004–present |
Masterplan Records (2005-2006), Sony BMG Indonesia (2007-present) | |
Website | |
Members | |
Tria
|
The Changcuters are a band from Bandung, Indonesia. Formed on September 19th 2004, The changcuters' members are Mohammad Tria Ramadhani a.k.a Tria (vocalist), Muhammad Iqbal a.k.a Qibil (backing vocal & guitarist), Arlanda Ghazali Langitan a.k.a Alda (guitarist), Dipa Nandastra Hasibuan a.k.a Dipa (bassist), and Erick Nindyoastomo a.k.a Erick (drummer). Their first album wasMencoba Sukses (2006) followed by their second album (repackaged) Mencoba Sukses Kembali that was released in 2008. This band genre is rock.
This band was initiated by Dipa, Tria and Qibil who went to the same university. They then inivited Alda and Erick, Qibil's band mates in Senior High School. The name of The Changcuters isn't mean nasty or from Sundanese language that means men's underwear. But it comes from their best friend, Cahya.
The Changcuters became more popular when they starred ‘’Flexi’’ ads with their jargon ‘’beuuh!!’’. Before that, They have released their first album in August 2006 Mencoba Sukses, but unfortunately, the album was not successfull enough in Indonesian's music. With the help of Uki (the guitarist of Peterpan and also their friend), The Changcuters can penetrate into Sony BMG. After joining Sony BMG, they released their second album in 2008. In the same year, The Changcuters also starred a film that titled The Tarix Jabrix. Not only starred, but also some soundtrack of this film use the songs from their second album.
JAKARTA, KOMPAS.com--Executive Producers The Tarik Jabrik 2 (TJ 2) Fiaz Servia, mengatakan, film The Tarik Jabrik 1 telah berhasil "menyedot" 980 ribu penonton yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Bahkan film yang diluncurkan pada Pebruari 2008 tersebut dan telah diputar dua kali di layar televisi itu rattingnya cukup tinggi," kata Fiaz, usai pemutaran TJ 2 di Jakarta, Senin.
Ia berharap, TJ 2 yang menghadirkan sejumlah pendatang baru di antaranya, kembar Windi dan Winda Agustini Putri itu juga tidak kalah suksesnya dengan TJ 1, karena pesan moralnya cukup positif.
Bahkan setelah TJ 2 ini sukses nanti, kata Fiaz didampingi Bustal Nawawi yang juga Executif Producers, akan kembali memproduksi film Tarik Jabrik 3.
"Film TJ 3 yang bertemakan "pria mengejar cita-citanya di London" tersebut rencananya akan mengambil lokasi pengambilan gambar di London," ujar Bustal.
Selain itu, PT Kharisma Starvision Plus juga rencananya akan memproduksi film terbaru lanjutan yakni "Mirit 2".
Caca Sutarya (Cacing)/Tria Changcut, salah satu dari lima orang aktor utama, Mulder (Dipa Cahangcut), Dadang (Erikck Cahangcut), Ciko (Alda Changcut) dan Coki (Qibil Changcut) mengatakan, TJ 1 dan 2 diharapkan mampu menjadi motivator anak-anak yang malas sekolah.
"Kami berharap setelah nonton film ini, mereka yang pada malas sekolah dan kuliah kembali bersemangat, seperti pada film "Laskar Pelangi" kini banyak anak yang ingin sekolah," kata Cacing.
Sementara Hilman Mutasi, penulis cerita TJ 2, dan Hanung Bramantyo, CO Producer, mengatakan, film TJ 2 tidak sekedar memberikan hiburan, tetapi menyentil dengan kritik sosial kaum urban, disamping konsisten mengerjakan hal-hal positif, terutama pentingnya kasih sayang dalam keluarga dan persahabatan.
Film ini masih tetap diedit oleh Cesa David Liuckmansyah, music director Candil, sound designer Adityawan Susanto, dan dihiasi dengan lagu-lagu The Changcuters dari album "Misteri Kalajengking Hitam".
Seluruh pekerjaan film TJ 2 yang akan diputar secara umum mulai 2 Juli itu dikerjakan di dalam negeri, kecuali tata suara Dolby digital dikerjakan di Technicolor-Bangkok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar